Biasanya sebelum menyuap, seseorang terlebih dahulu merasa
diperas. Baik secara verbal maupun mental. Tapi umumnya itu tidak tersurat,
tapi tersirat. Namun anehnya di dalam hukum negara kita aparat dan masyarakatnya
lebih fokus menyoroti perbuatan menyuap, ketimbang perbuatan memeras. Kita bisa menjumpai itu langsung dalam praksis birokrasi
kita. Apa-apa yang diperlambat dan diperumit itu secara implisit
mendesak kita agar menempuh jalur alternatif: menyuap, menyogok, dan
sebagainya.
Sederhana, sih. Kita takkan masuk rumah orang lewat
pintu belakang bila pintu depannya tidak bermasalah. Kita takkan menyuap bila
tak diperas terlebih dahulu.
Jadi, sampai di sini ada pertanyaan? Oke baik!
Jadi, sampai di sini ada pertanyaan? Oke baik!