Kamis, 25 Desember 2014

Ketenangan Sugestif

Ketenangan bukan didapatkan dari sholat, sembahyang, dsb, tetapi ketenangan didapatkan dari segala sesuatu yang dispiritualkan oleh manusia.

Dengan kata lain, manusia merasa tenang ketika dan setelah sembahyang bukan karena di dalam sembahyang terkandung ketenangan, tetapi karena sembahyang itu telah dispiritualkan maka manusia merasa tenang. 

Oleh karena itu, jika kau ingin mendapatkan ketenangan: spritualkan-lah apa saja yang kaulakukan, niscaya kau akan mendapatkan ketenangan. 

Percayalah! 

Share:

Rabu, 24 Desember 2014

Yang Merasa Paling Benar

Orang-orang yang suka merasa paling benar dan sering memperdebatkan kebenaran pada umumnya adalah mereka yang tumbuh dari lingkungan pelahap dogma--yang orang-orangnya adalah homogen secara ras, agama, suku, dsb, dst, sehingga bersikap ekslusif dan anti kritik--anti kemajuan.
Share:

Par dan Tai

"Par" itu dalam bahasa percakapan orang Maluku artinya untuk. Par diserap dari bahasa Belanda yaitu "voor" (Inggris: for). 

Sedang "tai" itu bahasa tidak baku dari tahi yang artinya ampas makanan dari dalam perut yang keluar melalui dubur; tinja, kotoran. Sederhananya tahi/tai adalah tinja atau kotoran. 

Maka "Partai" itu artinya tinja. Apa saja yang dilakukan oleh partai--apalagi partai politik--itu tak lebih dari sekadar tinja atau kotoran!

Share:

Minggu, 21 Desember 2014

Kebenaran Parsial, Bukan Universal

Tidak ada kebenaran universal. Tidak ada. Yang ada adalah kebenaran minimal atau kebenaran parsial—sebab manusia sejatinya adalah berbeda antara satu sama lain; secara apa saja berbeda; secara biologis, geologis, sosiologis, religius maupun apa saja—semuanya berbeda.

Maka percayalah! Berhentilah berbicara—apalagi meperdebatkan—kebenaran sebab kebenaran manusia adalah kebenaran relatif dan terbatas sesuai dengan locus dan tempus kebenaran itu lahir.
Share:

Sabtu, 20 Desember 2014

Atas Nama Demokrasi

Di zaman cybernetics, yang virtual lebih nyata daripada yang benar-benar nyata. Opini dan informasi dipoles menjadi fakta dan kebenaran, sedang kebenaran malah menjadi lelucon dan bahan olok-olokan. Semua terjadi atas nama demokrasi dan globalisasi.
Share:

Kamis, 18 Desember 2014

Negara Asu!

Praktik negara hari ini adalah sebagai perusahaan, bukan sebagai negara sebagaimana sejatinya. Maka jangan heran jika yang diribut-perebutkan adalah jatah kursi, jabatan, dan kekuasaan. Sebab ada laba di situ. Ada profit yang bisa digunakan untuk menimbun kekayaan dan harta benda matrealistik.

Sungguh peradaban yang dangkal!
Share:

Rabu, 17 Desember 2014

Komitmen Logika Atas Negara

Ahli sejarah adalah sejarawan, ahli budaya adalah budayawan, ahli fisika adalah fisikawan, ahli bangsa adalah bangsawan, dan ahli negara adalah negarawan. Tapi, kenapa di Indonesia hari ini yang mengurus negara bukanlah para negarawan, melainkan gerombolan politikus mafia yang orientasinya hanyalah perebutan kekuasaan? Bahkan presidennya berasal dari usahawan.

Wah, ini mau bernegara atau berniaga?
Share:

Penilaian Keliru Tentang Sekolah

Sebodoh-bodohnya orang yang tidak sekolah, lebih bodoh orang yang ber-sekolah (institusional) yang dengan penuh keyakinan di hatinya mengatakan bahwa, "Di sekolah-lah kecerdasan akan dia raih."

Sebab faktanya hari-hari ini, sudah jelas-jelas institusi pendidikan di bawah kekuasaan negara hanya berperan sebagai alat pencetak manusia-manusia mekanis dan robotik yang berwatak babu sehingga tidak bisa berpikir kritis, kreatif, dan merdeka.

Sekolah tidak membuat manusia menjadi manusia tetapi menjadi apa yang diinginkan industri, perusahaan, dan lembaga-lembaga penimbun laba dan racun di dalam perut.
Share:

Selasa, 16 Desember 2014

Persamaan Puisi dengan Anarkisme

Puisi dan anarkisme sama-sama menolak aturan; keduanya sama-sama menentang aturan yang membelenggu kebebasan hidup manusia.

Puisi adalah anarkisme yang berima; yang bergelut dalam keindahan dan mengutarakan kejujuran apa adanya. Sedang anarkisme adalah puisi dengan praksis revolusioner.

Pada akhirnya, akan kita dapati bahwa keduanya memiliki misi mulia yang sama: memerdekakan manusia! Keduanya korelatif dan integratif. Maka jalankanlah keduanya secara adil dan selaras.
Share:

Minggu, 14 Desember 2014

Rousseau: Amour

Jean Jacques Rousseau mengemukakan dua istilah tentang amour. Yang pertama adalah amour-de-soi (cinta-akan-diri/penghargaan diri), sedang yang kedua adalah amour-propre (cinta-diri).

Secara sekilas kedua istilah itu mempunyai arti yang mirip. Namun Rousseau menekankan perbedaan keduanya pada keberadaan orang lain dalam memandang atau menilai si subjek. Dalam amour-propre, cinta-diri melibatkan penilaian atau keberadaan orang lain. Sebaliknya dalam amour-de-soi tidak perlu adanya keterlibatan pendapat atau keberadaan orang lain. Dengan kata lain, amour-de-soi sudah ada dalam diri semua manusia (termasuk di dalamnya insting untuk bertahan hidup), sedangkan Amour-propre hanya akan muncul seiring dengan adanya masyarakat.
Share:

Sabtu, 13 Desember 2014

Jumat, 12 Desember 2014

Fakta Politikus

Di mana ada semut, di situ ada gula. Di mana ada politik, di situ ada kuasa. Mustahil memisahkan politik dan kekuasaan—sebab politik adalah alat mencapai kekuasaan; politik ada untuk kuasa.

Demikian, politikus akan selalu mencari kekuasaan meski kekuasaan tak mencarinya.
Share:

Kamis, 11 Desember 2014

Derrida: Tidak Ada Makna Harfiah, yang Ada Adalah Makna Metaforis

Makna metaforis biasanya dipertentangkan dengan makna harfiah atau makna leksikal. Makna metaforis dikaitkan dengan bahasa yang “tidak ilmiah”. Makna metaforis biasanya dikaitkan dengan bentuk tulisan dalam karya sastra, sedang makna harfiah mengandaikan adanya kebenaran sebagai suatu korespondensi antara suatu pernyataan (proposisi) dengan entitas ideal. Derrida menolak itu, menurutnya, apa yang selama ini disebut makna harfiah pun harus disebut sebagai makna metaforis.
“Semua bahasa itu bersifat metaforis, bekerja atas dasar gambar-gambar dan khiasan. Kelirulah kita jika selama ini menganggap bahwa ada bahasa yang bersifat harfiah, karena bahsa itu bersifat metaforis. Karya-karya sastra tertentu lebih terpercaya daripada bentuk-bentuk wacana ‘ilmiah’, karena karya-karya itu secara implisit mengakui kedudukan retorisnya sendiri. Bentuk-bentuk tulisan lainnya juga bersifat khiasan dan ambigu, tetapi dapat mengatasi dirinya sendiri sehingga dapat mempertanyakan kebenaran yang tidak diragukan.”
Share:

Manusia Tolol Penghamba Kebenaran

Manusia pada dasaranya diciptakan berbeda-beda; lelaki-wanita, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dll. Dan apabila perbedaan itu diwarnai dengan perdebatan siapa yang paling benar; suku apa yang paling kuat, bangsa apa yang paling hebat, atau tafsir agama mana yang lebih akurat--maka di saat itu kita sedang memoles ketololan kita menjadi semakin mengilat.

Toh, menerima perbedaan maknanya adalah mengakui segala perbedaan--termasuk kebenaran-kebenaran yang lahir dari perbedaan itu untuk ada dan harus (tetap) eksis bahkan dilestarikan sebagai ragam kekayaan kehidupan.
Share:

Tidak Ada yang Salah

Orang goblok adalah orang yang memperdebatkan kebenaran, sedang orang yang bijaksana adalah orang yang menertawakan segala sesuatu karena telah menyadari bahwa di segala sesuatu yang dia cerap, ada Tuhan di dalamnya.

Oh, kesalahan hanyalah Tuhan yang belum mampu disingkap!
Share:

Republic of Fear

Di negara yang diisi oleh kepalsuan, pemberitaan tentang terorisme lebih banyak ketimbang fakta dari eksistensi si pelaku teror. 

Hiduplah sebuah "Republic of Fear", republik penyebar berita terorisme--yang lebih meneror daripada teroris itu sendiri. Hanya beda bentuk, tetapi isinya tak jauh beda dengan dongeng takhayul zaman doeloe, bukan?
Share:

Tuhan Kita Adalah

Tuhan adalah Dia yang manusia sangat bergantung padaNya. Itu salah satu contoh kebertuhanan seseorang. Maka apabila hari ini kita lebih cenderung bergantung pada uang, handphone, gadget, tablet, kapsul, lifestyle, pembalut, kosmetik, pacar, dsb ... bisa dipastikan itulah Tuhan kita hari ini.

Why not?
Share:

Penyair dan Kota Mati

Penduduk di suatu kota boleh hidup, tetapi selama di dalamnya tidak ada penyair maka kota itu adalah kota mati dan penduduknya tak lebih dari mayat dengan mata terbuka yang merasa seolah-olah hidup.

Tapi jangan percaya, ini cuma ungkapan ego dari seorang penyair. 
Share:

Selasa, 09 Desember 2014

Kebenaran Menurut Nietzsche

"Lalu apa itu kebenaran? Sepasukan metafor yang bergerak, metonim, antropomorfisme! Kebenaran adalah ilusi yang dilupakan orang bahwa itu adalah ilusi. Kebenaran adalah mata uang yang dijadikan medali, dan kini tidak lagi dianggap sebagai mata uang, melainkan hanya sebagai logam."
Share:

Foucault: Konsep Manusia

Yang dimaksud "konsep manusia" oleh Foucault adalah hasil temuan baru yang disumbangkan oleh akal dan kesadaran. “Man is an invention of recent date,” katanya. Oleh karena itu, kalau seluruh model pengetahuan yang ada sekarang ini runtuh, maka “Man would be erased, like a face drawn in sand at the edge of the sea.” Inilah kematian manusia—di tangan bahasa, atau, inilah nihilisme.
Share:

Minggu, 07 Desember 2014

Jumat, 05 Desember 2014

Kamis, 04 Desember 2014

Rabu, 03 Desember 2014

Anti Filsafat

Orang yang anti terhadap filsafat adalah orang yang pikirannya dangkal. Biasa mereka adalah pengikut setia suatu ajaran tanpa pernah mengisi kehidupannya dengan pertanyaan, apalagi memelajari ajaran lain.

"Bacalah! Bacalah! Bacalah!" perintah Tuhan. "Mengikutlah! Mengikutlah! Mengikutlah!" perintah agamawan.
Share:

Selasa, 02 Desember 2014

Pengangguran Sejati

Orang yang kaya raya adalah pengangguran. Sebab dia sudah tak bisa mengerjakan apa-apa lagi. Hanya duduk santai dan duit mengucur sesuai dengan hembusan nafas hidupnya.

Tetapi ada juga pengangguran yang miskin--baik secara finansial, intelektual, maupun moral. Mereka adalah orang-orang yang hidupnya hanya diisi dengan menebar kebencian dan hujatan karena merasa paling benar sendiri di dunia.
Share:

Iman Keagamaan Konyol

Kalau iman keagamaan seseorang tak membuatnya berpikir bebas, mempertanyakan segala sesuatu, dan malah membuat si pengiman cenderung menjadi seorang pengikut buta, maka iman keagamaan tersebut bukanlah sarana pembebasan manusia menjadi manusia tetapi hanyalah sebuah bentuk kebodohan yang dibatinkan.
Share:

Senin, 01 Desember 2014

Manusia Dogmatis

Seorang manusia dogmatis adalah dia yang membenarkan agamanya bukan dari sudut pandang umum tetapi dari sudut pandang agamanya sendiri. Segala teori dan argumentasi dibantah berdasarkan subyektifitas ajaran agamanya, bukan berdasarkan referensi ilmiah yang rasionalitatif dan obyektif.
Share:

Berpikir Positif

Cara ampuh hidup sehat bukanlah menjalani program "4 sehat 5 sempurna", melainkan memusnahkan virus-virus ke-stres-an dalam diri dengan senantiasa berpikir positif. Dan agar selalu bisa berpikir positif, jadilah orang gila. 

Tapi sayang, sebagian besar manusia lebih memilih menjadi waras. Dan hasilnya?
Share: