"Kita bukanlah musuh, tapi sahabat, tak seharusnya bermusuhan. Walaupun nafsu kadang yang berbicara, bukan berarti hilang kasih sayang. Suara mistis kenangan akan terus terngiang jika didengungkan pada mereka, oleh sisi baik dari sifat kita."
Jadi pada prinsipnya, anggap saja semua orang sebagai sahabat atau teman kita, atau minimum: bukan musuh kita. Sehingga mereka akan selalu kita perlakukan dengan baik. Perkara bila ternyata mereka membalas dengan "air tuba", maka berarti mereka telah gagal untuk kita anggap sebagai manusia; bahkan sebagai musuh pun tak pantas. Sebab itu artinya mereka tak punya hati nurani; mereka adalah binatang murni.
0 komentar:
Posting Komentar