Manusia pada dasaranya diciptakan berbeda-beda; lelaki-wanita, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dll. Dan apabila perbedaan itu diwarnai dengan perdebatan siapa yang paling benar; suku apa yang paling kuat, bangsa apa yang paling hebat, atau tafsir agama mana yang lebih akurat--maka di saat itu kita sedang memoles ketololan kita menjadi semakin mengilat.
Toh, menerima perbedaan maknanya adalah mengakui segala perbedaan--termasuk kebenaran-kebenaran yang lahir dari perbedaan itu untuk ada dan harus (tetap) eksis bahkan dilestarikan sebagai ragam kekayaan kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar